TUBAN, – Koramil 0811/08 Widang dan Polsek bersama Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKP2P) melaksanakan sosialisasi secara langsung dari rumah ke rumah peternak berupaya untuk mencegah penularan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Rabu (22/06/2022).
Danramil 0811/08 Widang Kapten Inf Heri Purwanto saat memantau pemeriksaan kesehatan hewan di Lokasi peternak sapi mengatakan, ini merupakan sebagai bentuk antisipasi dan deteksi dini, mengingat penyakit tersebut menular dengan cepat.
Baca juga:
Vaksin Booster Itu Penting, Apa Alasannya?
|
“Bersama petugas penyuluh kesehatan hewan kita melakukan sosialisasi secara langsung kepada para peternak sapi yang ada di Desa Ngadirejo ini, ” katanya.
Baca juga:
Pangdam Tinjau Kelayakan Karantina PMI
|
Di Desa Ngadirejo ini, petugas gabungan dan tim kesehatan hewan dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tuban mendatangi satu per satu rumah peternak, melakukan pemeriksaan dan menyampaikan sosialisasi langsung kepada peternak tentang penyakit mulut dan kuku pada sapi. Peternak juga diberi brosur berisi teknik mengetahui gejala penyakit mulut dan kuku pada sapi, serta cara melaporkan kepada petugas apabila ada sapi yang mengalami gejala.
“Intinya yang perlu dilakukan adalah komunikasi, informasi, dan edukasi kepada peternak, sehingga dengan cara seperti itu deteksi dini bisa dilakukan, ” sebutnya.
Dalam kesempatan ini Bpk Mulyanto dari Dinas DKP2P menjelaskan, Dengan ini Tim Kesehatan Hewan bersama petugas gabungan akan meminta kepada peternak agar sering memeriksa kondisi kesehatan fisik sapi peliharaan mereka sekaligus senantiasa menjaga kebersihan kandang, pakan, dan vitamin, sehingga tidak mudah terpapar virus.
“Kami minta peternak untuk melaporkan manakala ada hewan ternak mengalami gejala PMK. Seperti demam tinggi antara 39 hingga 41 derajat Celsius, keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepas kuku, sulit berdiri, gemetar, dan napas cepat, ” jelasnya.
Menurut dia, untuk mengantisipasi merebaknya virus PMK di Tuban, pihaknya tidak bekerja sendiri, tetapi melibatkan institusi lain, seperti TNI dan Polri. karena risiko penyebaran jenis penyakit ini sangat tinggi, dengan angka kesakitan dan kematian juga tinggi, ” pungkasnya. (Pendim 0811)